Liga Perkutut Jabodetabek

Belajar Dari Krisis Amerika

Administrator | Sabtu, 31 Januari 2009 - 14:48:09 WIB | dibaca: 19308 pembaca

Ibarat karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Dan di kolam susu inilah tampaknya warga dunia tengah menunggu kapan giliran nila itu datang yang akan benar-benar melumpuhkan sendi perekonomian di negaranya masing-masing, tak terkecuali kita di Indonesia.

Dan kini kita paham bahwa kondisi yang cukup serius kali ini memang awalnya bermula dari krisis nasional di AS, yang kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Namun jelas bahwa ia bukanlah penyebab utamanya seperti yang dituding oleh sejumlah media (lihat 'Runtuhnya Pusat Kapitalisme', Editorial Harian Radar Bogor, 27/09/08).

Yang menjadi benang merah dari rentetan krisis ini justru adalah penerapan globalisasi dimana roda perekonomian banyak negara di dunia digantungkan. Sebab dalam sistem ekonomi global yang tengah dipraktikkan banyak negara saat ini, krisis yang dialami suatu negara akan menular bak virus ke negara-negara lain, khususnya bila krisis itu bermula dari negara-negara maju dan yang punya otoritas dalam peta perkonomian dunia.

Meski belum memiliki definisi yang mapan, istilah globalisasi banyak dihubungkan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias (wikipedia.com).

Di alam globalisasi inilah, kesalingbergantungan antara negara satu dengan negara lain terjalin begitu kuat. Dengan begitu, sebuah negara yang telah maju diharapkan akan merangsang perekonomian negara-negara yang sedang berkembang lewat sistem pasar bebas yang saling terhubung dan kompetitif. Tak heran bila globalisasi dipercaya akan mampu membawa kemaslahatan pada segenap umat manusia di dunia.

Sebuah niat yang kedengarannya cukup mulia memang. Dan sejak diterapkan pada era 80-an, globalisasi menjadi sistem ekonomi (mencakup juga aspek sosial, budaya, dan komunikasi) yang populer di banyak negara. Tak terkecuali bagi negara kita tercinta yang kala itu berada di bawah rezim Orde Baru.

Tapi dengan adanya krisis global ini, untuk pertama kalinya kita disadarkan, betapa sistem globalisasi yang tengah dipraktikkan kebanyakan negara saat ini, ternyata juga berpotensi membawa umat manusia pada krisis berkepanjangan. Ditambah lagi betapa globalisasi ekonomi dunia kian hari kita lihat semu dan banal, yakni di mana triliunan dollar AS diperjualbelikan dan dipermainkan di pasar modal, tetapi hanya sebagian saja diantaranya yang benar-benar menyentuh sektor riil.

Dengan kondisi kesalingterhubungan dan kesalingbergantungan inilah globalisasi ekonomi menciptakan budaya ekonomi sebagai jaringan terbuka (open network) yang rawan terhadap kemacetan di suatu titik jaringan dan serangan virus ke seluruh jaringan. Serangan virus (semisal kemacetan likuiditas) di sebuah titik jaringan (seperti AS) dengan cepat menjalar ke seluruh jejaring global tanpa ada yang tersisa.

Maka di titik ini pulalah kita sadar betapa Indonesia sebagai salah satu peserta yang turut serta dalam sistem ekonomi global, cukup rentan terkena dampak krisis ini.

Sejatinya, krisis global ini memang lebih banyak berpengaruh pada industri keuangan, khususnya pasar modal. Ruang gerak pasar modal itu sendiri belum meluas bagi usaha dan bisnis yang dijalankan bagi kebanyakan masyarakat Indonesia.

Bisa disimak bahwa roda perekonomian di Kota Bogor sendiri lebih banyak digerakkan oleh sektor riil dan usaha kecil menengah (UKM). Kebanyakan dari mereka menjalankan usaha yang tak memiliki persinggungan langsung dengan investor, juga dikerjakan oleh SDM dari dalam negeri sendiri.

Karenanya, kita selaku warga Bogor patut menjadikan peristiwa krisis global saat ini sebagai momentum dalam mendukung segenap pelaku bisnis dan UKM kota Bogor. Sebab, sejarah negeri ini telah membuktikan bahwa para pelaku bisnis dan UKM-lah yang mampu bertahan ketika krisis menerpa Indonesia di tahun 1998.

Dan kepada merekalah kita bisa berharap krisis global kali ini takkan mampir ke Indonesia. (sumber: http://prys3107.blogspot.com/)










    Komentar Via Website : 43
    smabuseAd
    19 Agustus 2022 - 00:47:39 WIB
    Canadian Pharmacy Tylenol 3 <a href=https://iverstromectol.com/>ivermectin tablet online purchase</a> tratamiento con viagra
    SymnStypeul
    28 Juli 2023 - 06:43:50 WIB
    In severe cases of alcohol withdrawal, people experience a condition called delirium tremens DTs <a href=http://buyciali.cfd>cialis 5mg online</a> I posted this under melatonin and tamoxifen topic, but then I though that it maybe a good idea to copy both my posts to a new topic related to curcumin and tamoxifen
    LeqbekOV
    05 Januari 2024 - 12:00:14 WIB
    non drowsy allergy medication canada <a href="https://allergtrtx.com/">major brand allergy pills</a> most recommended allergy medication
    ZseapvOV
    08 Januari 2024 - 18:56:10 WIB
    order deltasone 10mg for sale <a href="https://prednisonexl.top/side-effects/"> ;buy generic prednisone 5mg</a>
    YbrztsOV
    10 Januari 2024 - 20:39:09 WIB
    over the counter stomach relief <a href="https://gaciditypl.com/glucophage/">pur chase glucophage pills</a>
    NznvzkOV
    12 Januari 2024 - 19:50:55 WIB
    order acne pills online <a href="https://aonlineplr.com/elocon/">mometas one furoate buy online</a> prescribed acne medication names
    RqwsdqOV
    15 Januari 2024 - 05:50:41 WIB
    best fast acting heartburn relief <a href="https://gaciditypl.com/pepcid/">purchas e pepcid pills</a>
    QkzqqlOV
    16 Januari 2024 - 02:31:16 WIB
    buy accutane 40mg for sale <a href="https://agaccutane.top/">generic isotretinoin 20mg</a> order generic isotretinoin 20mg
    CezbeeOV
    18 Januari 2024 - 07:45:06 WIB
    order amoxicillin 250mg without prescription <a href="https://oamoxcl.top/">amoxicillin 1000mg canada</a> buy amoxil 250mg generic
    PzeoubOV
    18 Januari 2024 - 11:05:26 WIB
    buy sleeping pills online uk <a href="https://plsleepes.com/meloset/">buy meloset pills</a>
    AwalKembali 123... 5 Lanjut Akhir


    Nama

    Email

    Komentar



    Masukkan 6 kode diatas)